Karakteristik Penonton Televisi Di Indonesia

Televisi merupakan media yang paling banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Dari hasil pengamatan yang saya lakukan, ternyata para penonton televisi di Indonesia ini mempunyai abjad yang unik. Karakteristik tersebut timbul juga dipengaruhi oleh program yang ditontonnya.

Karakteristik tersebut sanggup dilihat dari segi kebiasaan yang dilakukan atau cara merespon program tersebut. Tayangan Berita tentu mempunyai abjad penonton yang berbeda dari penonton sinetron. Namun baik penonton isu atau sinetron apabila ditukar karakteristik mereka juga akan berubah dengan sendirinya.

Misalnya dengan seorang yang sama menonton sebuah sinetron berjudul "aku ra popo" dan sehabis itu menonton program isu perihal korupsi jangkrik.

 merupakan media yang paling banyak digemari oleh masyarakat Indonesia Karakteristik Penonton Televisi di Indonesia
Ketika melihat sinetron dirinya tahu bahwa hal tersebut hanya rekayasa belaka namun dirinya juga sanggup terbawa emosinya, emosi tersebut sanggup berupa sedih, senang dll.

Baca: Cara Menjadi Artis.

Ketika melihat isu dirinya juga tahu bahwa terkadang-kadang juga ada drama dan sesuatu dibalik tayangan isu tersebut dan dirinya juga sanggup terbawa emosinya.

Namun ada salah satu hal yang menciptakan karakteristik penonton tadi menjadi berbeda yaitu pasca menonton sebuah program televisi tadi. Efek dari menonton sinetron salah satunya yakni meningkatkan daya fantasi sedangkan penonton isu akan lebih meningkatkan daya analisisnya terhadap suatu hal.

Daya fantasi tersebut timbul jawaban dari alur kisah didalam sinetron tersebut yang seperti melaksanakan sesuatu dengan begitu mudahnya dan biasanya berakhiran dengan "happy ending". Bahkan tidak hanya sinetron bertema romansa plus materialistik saja, sinetron agama-pun ada yang kurang pas dan tidak sesuai.

Beda sinetron beda berita, memang terkadang ada media yang menggiring opini publik ke dalam hal-hal yang menguntungkan bagi media tersebut, namun justru dengan hal itulah yang sanggup meningkatkan daya analisis seseorang, ibaratnya kalau sinetron didalam ceritanya ada seorang pemain film yang terbunuh itu-pun tidak menjadi persoalan yang serius walaupun penonton ingin tau toh nanti pada karenanya penonton tersebut juga akan bilang, "ah itu hanya sinetron". Bagaimana kalau isu perihal "korupsi dana proyek pembuatan sangkar jangkrik"? Apakah penonton akan bilang "ah itu hanya berita"?

Sinetron mempunyai karakteristik penonton yang Melankolis sedangkan Berita mempunyai penonton dengan abjad analitis.

Lalu bagaimana dengan program musik, komedi, horor dll?

Penonton Musik mempunyai abjad Melankolis dan Kreatif.
Komedi penontonnya dengan abjad Humoris.
Horor penontonton yang suka akan tantangan.

Sebenarnya masih banyak lagi karakteristik penonton televisi Indonesia salah satunya yakni golongan alay. Namanya juga alay golongan tersebut bisa berada diacara kategori sinetron, musik dan komedi.

Kaprikornus bahayanya Televisi yakni bisa menghipnotis abjad seseorang terutama anak-anak, coba saja Anda seminggu menonton sinetron kemudian sehabis itu menonton program komedi, niscaya ada perbedaan dalam hati dan pikiran Anda. Salam Keren!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Fenomena Yuk Keep Smile (Yks) Joget Caesar Trans Tv

Tahun Politik Bersama Meme Comic Indonesia